Contoh Naskah Drama singkat dan Panjang

Drama  pertama.
Judul : Pentingnya Belajar sebelum Ujian

Tema : Sosial

Pemeran: Rino, Niken, Anisa dan Fitri

Karakter : Rino(rajin ), Niken (suka bermain), Anisa (mudah terpengaruh), 

Fitri,(giat belajar).

Pengertian DRAMA adalah: Ciri-Ciri, Struktur, Unsur, dan Jenis Drama

Saat itu hari jum’at jam menunjukan pukul 10.30 wib, pertanda selesai jam 

kuliah dan memasuki waktu libur bagi mahasiswa, dua orang mahasiswi yang 

bernama niken dan anisa datang menghampiri dua orang temannya.

Niken: Ehh hari sabtu besok kita kan libur, kalian ada jadwal enggak?

Anisa : Kalau tidak ada jadwal kita main yuk.
Rino : Maaf kayaknya aku gak bisalah soalnya aku sama fitri mau belajar buat 
persiapan Ujian akhir sekolah.

Fitri : Iya benar itu, soalnya satu bulan lagi kita ujian jadi harus punya 
persiapan.

Niken: Halahhh ujian masih lama aja kok, ngapain sih buru-buru amat mau 
belajar.

Anisa : hmmm betul itu ken, mending kita nongkrong yuk, habis itu kita belanja 
ke mol.

Rino: Maaf nisa aku gak bisa ikut kalian lain kali aja yaaa.
Fitri : Besok aja setelah Ujian baru kita main gimana?
Niken : Banyak ceritalah kalian, besok-besok kami udah malas ngajak kalian. ( 
Menunjukan Ekspresi marah)

Anisa : ayokklah ken kita pergi aja malas lama-lama aku disini.
‘’niken dan anisa pun pergi meninggalkan rino dan fitri, keesokan harinya 

merekapun pergi ketempat nongkrong yang sudah mereka rencanakan’’.

Niken: haha enak nongkrong yaaa dari pada hari libur masih aja digunakan 
untuk belajar kayak kurang kerjaan aja.

Anisa : Betul itu ken, libur itu memang enaknya untuk nonkrong, belajar terus 
pusing lama-lama.

Niken: hahaha betul itu, ehh minggu depan kemana kita?
Anisa: Main lagi lahh kemana lagi coba
Niken: Oke kabarin aja besokk.
‘’Sementara itu rino dan fitri lebih memanfaatkan waktu liburnya untuk belajar buat persiapan Ujian akhir sekolah, berbeda dengan niken dan anisa yang memanfaatkan waktu luangnya untuk bersenang-senang’’.
Rino: Fitri kemarin kamu gimana waktu Ujian tengah semester bisa enggak 
kira-kira.

Fitri: Alhamdulillah bisa, tapi ada sedikit yang aku lupa, yaaa muda-mudahan 
yaa enggak pengaruh kali yaa, kamu gimana?

Rino : samalah aku ada yang ragu juga semalam soal administarsi nomor tiga
yaa muda-mudan betul lah jawabanku.

Ujian akhirnya tiba,niken dan anisa pun kesulitan untuk menjawab soal karena 

minimnya persiapan, berbeda dengan kedua temannya yang udah belar jauh-

jauh hari. dan akhirnya merekapun menyesal kerena tidak mendengarkan 

nasehat dari temannya.

Niken: Nis gimana ujianmu tadi, kamu bisa menjawabnya?
Anisa : Banyak yang nggak ku jawab aku yakin nilai ku pasti jelek
Niken: aku juga, aku menyesal karena tidak mendengarkan nasehat rino sama 
fitri. ternyata lebih baik memanfaatkan waktu kosong untung hal yang 
bermanfaat.

Drama kedua

Judul: Pentingnya Toleransi antar umat beragama. 

Tema: Agama

Pemeran: Andre, Desi, Feby, Gilang, Icha, Novita, Rino dan Robby

Karakter: Andre,( humoris, baik, suka ikut-ikutan) Desi, ( baik, sopan), Febyana (Angkuh, sombong. Etnis tiongkok) Gilang,(Rajin,gagah, pembrani)Icha,(Angkuh, Etnis Tiongkok),Novita,( Lembut, pemecah masalah, baik Rino,( Ramah, rajin)Robby,(humoris , Rusuh).

Di sebuah daerah hiduplah dua kelompok masyarakat yang memililiki dua agama 

yang berbeda yakni agama Hindu dan agama islam. Dalam kehidupan sosial, 

masyarakat tiongkok lebih menguasai Ekonomi di daerah tersebut sehingga 

menyebabkan kesenjangan Ekonomi sosial di daerah tersebut semakin meluas. Keadaan tersebutlah yang menyebabkan tumbuhnya arogansi di kalangan masyarakat muslim. Awal kisah di sebuah warung terlihat pemilik kedai sedang mengobrol dengan pelangganya.

Rino: “bang enak ya jadi orang cina banyak uang dari dulu hingga sekarang 
mereka selalu menguasai perekonomian di daerah ini, berbeda dengan kita yang 
selalu terpuruk dalam kesusahan”.

Gilang: ya begitulah hidup no, dimana orang yang ber uang selalu diatas, 
sekalipun mereka salah mereka tetap di belah oleh aparat setempat.

Desi: iya pak benar , beda dengan kita yang selalu dibawah, baru- baru ini saya 
dengar mereka banyak menguasai perusahaan setempat.

Gilang: mereka banyak bekerja sama dengan aparat ,kepala daerah makanya 
mereka kaya, istilahnya mereka menjadi cukong lah.

Rino : apa yang abang katakan memang ada benarnya, tapi kita sebagai umat 
muslim harus berpikiran positif.

Desi : Lohh tapi buktinya ada , coba kita lihat bagaimana orang- orang cina selalu 
memenangi Pilkada beberapa tahun ini?

Rino : ya biarin lah , kita pikirkan saja hidup kita masing-masing mau bagaimanapun kita akan selalu salah..
Gilang : sudahlah… gak penting mending kita pulang.
Desi : yukk mari pak.
Merekapun akhirnya bubar dan kembali kerumah, waktu pun berlalu hingga 

sholat Ashar pun tiba terlihat, sekelompok umat muslim menuju ke masjid untuk melaksanakan kewajiban mereka. Terlihat tiga orang pemuda dan pemudi berjalan kearah masjid sambil mengobrolkan sesuatu.

Novita : Ndre bagaimana kabarmu? Kapan kamu sampai kemari?..
Andre : Alhamdulillah nov baik.. baru tadi malam aku sampai.
Robby : makin keren aja kau ndre, kau sekarang tinggal di mana?
Andre : aku sekarang tinggal sama nenek ku di solo, mumpung liburan makannya 
aku pulang..

Novita : oww okelah kalau gitu ndre, ehhh oleh-oleh nya masih ada gak ndre?
Andre : masih banyakk..
Robby : bagilah ndre enak tuh kayaknya, dimana nanti aku ambil? ( sambil 
tersenyum kearah Andre).

Andre : hmm, ambil aja sana di warung hahaha…
Novita : yaahh andre dari dulu canda mulu gak pernah berubah.
Dari sudut lain terlihat sepasang suami istri dari etnis Tionghoa sedang melirik 

mereka dari kejauhan dengan wajah sinis, kebetulan rumah mereka bersebelahan 

dengan masjid mereka menunikan sholat. Andre pun mencoba bertanya kepada 

kedua temanya..

Andre : mengapa mereka melihat kita seperti itu?
Novita : biasalah etnis tionghoa memang seperti, mereka sepertinya tidak senang 
melihat kita beribadah.

Robby : maklumin ajalah sekarang daerah kita banyak di kuasai orang tionghoa.
Andre : yaa tidak boleh seperti itu, kita kan punya hak juga untuk beribadah Orang mereka ibadah kita aja Toleransi. (terlihat wajah andre kesal).
Mendengar perkataan andre kedua temanya pun hanya bisa diam. Waktu iqomah pun tiba mereka langsung bergegas Masuk masjid. Di sisi lain terlihat sepasang suami istri dari etnis tiongkok sedang membicarakan sesuatu.
Febby: aku sudah tidak tahan lagi mendengar suara azan dari masjid itu 
mengganggu banget.. Toa suarannya apa tidak bisa di kecilkan lagi apa..

Hoppy: kamu benar, apalagi waktu shubuh pas lagi enak-enaknya tidur jadii 
kebangun gara-gara suara azan itu..

Febby : Aku heran sama orang islam sholat mulu apa gak capek yaa.
Hoppy : hahaha biarin ajalah seterah mereka, apa bagusnya kita tegur aja ya 
pengurus masjid tersebut agar mengecilkan pengeras suaranya.

Febby : Ada masanya, suatu saat nanti pasti akan ku tegur tuh pengurus 
masjidnya.

Hoppy : hahaha iyalah kalau gitu (menunduk sambil tersenyum ).
Hari demi hari terus belalu, hingga tibalah Waktu pelaksanaan sholat shubuh bagi 

umat muslim, lagi-lagi etnis tiongkok tidak terima dengan kumandang Adzan yang di kumandangkan umat muslim yang terlalu keras , salah seorang warga tiongkokpun tidak terima dan segera keluar dari rumah untuk melakukan protes.

Febby : aku sudah tidak tahan dengan keadaan ini, biar aku protes itu yang adzan( berjalan dengan wajah kesal ).
Hoppy : hati- hati kamu jangan sampai kelewatan bicaranya (mencoba 
mengingatkan).

Wanita itu pun tidak menghiraukan nasehat sang suami ia tetap berjalan kearah masjid yang kebetulan berada di dekat rumahnya, hingga tibalah wanita tersebut di masjid.
Febby: heii pak, apa suara toa masjid ini tidak bisa di kecilkan lagi, ini sangat 
menggangu lohh pak kami merasa tidak nyaman dengan keadaan seperti ini. Sekali pun itu Adzan suara toa yang keras itu sangat mengganggu.

Gilang : kamu jangan berkata seperti itu, seharusnya anda hargai agama kami.
Rino : Toa kami suaranya sudah standar sesuai dengan ketetapan majelis ulama 
setempat. Jadi kalau anda masih protes berarti anda tidak sopan dan tidak etis. 
Kalian ibadah kami tidak protes mengapa kami ibadah anda protes toleransi lah (memperlihatkan raut wajah marah )

Febby : saya rasa suara Toa mesjid itu tidak standar, justru malah keras dan sangat mengganggu, saya harap besok anda bisa mengecilkan suara toa tersebut. (sambil berjalan pulang menuju rumahnya).
Robby: memang gak sopan ibu itu, bisa-bisanya orang adzan dia datang kemari 
dimana adapnya coba.

Rino : Ini memang sulit dipercaya saya merasa tidak terima dengan kejadian ini.
Gilang : udah udah jangan karena masalah ini kita gagal sholat, udah qomatlah 
ndre..

Andre pun segera melakukan Iqomah untuk kembali melaksanakan ibadah sholat shubuh mereka yang tertunda beberapa menit. Setelah sholat shubuh beberapa orang dari mereka memberitahukan kepada umat muslim yang lain tentang kejadian tersebut, mendengar laporan tersebut lantas memicu kemarahan bagi umat muslim lain hingga akhirnya mereka pun berkumpul untuk merencanakan sesuatu.
Rino : kita tidak bisa menerima begitu saja apa yang di katakana etnis tiongkok 
tadi, itu tidak etis masak orang azan di protes, mana yang di katakan toleransi.

Gilang : kamu betul itu kita harus beri pelajaran pada mereka, bagaimana kalau 
kita bakar saja vihara tempat mereka ibadah yang ada di perempatan itu.

Robby : benar itu bakar aja, biar tau rasa tu etnis tiongkok.
Andre : ayo tunggu apa lagi mari kita berengkat..
Novita : Jangan melalui kekerasan mending kita gunakan cara lain yang lebih baik.
Desy : saya setuju dengan novita kekerasan hanya menambah masalah bukan menyelesaikan masalah.
Gilang : kamu benar, tapi apa kamu terima agama kita direndahkan seperti itu.
Rino : kita tetap harus beri pelajaran kepada mereka.
Robby : jangan dengarkan mereka ayo kita bakar itu vihara .
Upaya desy dan Novita pun tidak berhasil meredahkan ketegangan yang terjadi 

di antara kelompok muslim. Sebagian kelompok muslim yang marah pun menuju ke vihara tempat etnis tiongkok beribadah. Dan akhirnya mereka melakukan perusakan hingga pembakaran puluhan vihara.

Rino: ayo bakar ..
Robby : sebelah sana biar aku yang hancurkan..
Gilang : hahaha rasakan itu..
Andre : Bakar bakar bakar hahhhh..
Aparat pun mencoba meredahkan ketegangan yang terjadi, dan setelah beberapa jam aparat berasil meredahkan konflik dan membubarkan masa.
Gilang : Polisi woi polisi…
Rino : ayo bubar bubar.
Pesan moral: walaupun berbeda agama dan keyakinan hendaklah kita tanamkan sifat toleransi.

Komentar

Postingan Populer