Apakah Belajar Filsafat Membuat Kita Atheis?


Apakah Belajar Filsafat Membuat Kita Atheis ?
Oleh: Rino Duwi Juokta
Ilmu Pemerintahan 

Filsafat Bhaskar, Filsafat Jalan Tengah Halaman all - Kompasiana.com

Bismillahirrahmanirrahim.
 Assalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatuh..
       Filsafat merupakan pelajaran yang dibenci oleh sebagian kaum penganut agama keras dan disukai oleh kaum pemikir dewasa. Penyebab di bencinya filsafat oleh penganut agama keras karena diyakini filsafat bisa memberikan perubahan pikiran yang menuju pada kenegatifan berfikir. Ketika belajar filsafat kita selalu dihadapkan dengan situasi dimana kita harus bisa berpikir rasional, serta bermain dengan logika. Ketika kita mempelajari filsafat, pernakah terlintas sebuah pertanyaan dalam hati, apa tujuan hidup ini? Atau mengajukan pertanyaan, mengapa saya ada? Untuk apa saya diciptakan, memang agama memberikan jawaban. Namun apakah kita puas dengan jawaban yang diberikan agama? Pertanyaan-pertanyaan seperti itu pasti akan selalu muncul disaat kita mempelajari filsafat, namun apakah pertanyaan yang sedemikian itu dapat mengasah cara berpikir kita menjadi lebih kritis dan analis, atau malah menjebak kita dalam dogma pemikiran sesat yang berimplikasi pada pamahaman ajaran agama.

  Filsafat adalah sebuah kebijaksanaan hidup (filosofia) untuk memberikan pandangan hidup secara menyeluruh berdasarkan refleksi terhadap pengalaman hidup dan pengalaman ilmiah. Dengan kata lain dalam filsafat tidak terdapat eksperimen atau percobaan, tapi mengemukakan masalah secara persis, mencari solusi serta memberikan argumentasi atas solusi tersebut. Dengan belajar filsafat kita akan dilatih menjadi manusia yang utuh yakni mampu berpikir mendalam, rasional dan komunikatif. Iman ghazali pun mengatakan pentingnya berfilsafat yang diabadikan oleh Syaikh Ibrahim Bajuri dalam sulamul munaruq di tengah hal 21 di mana Imam Ghazali mengemukakan, “Sesungguhnya seseorang tidak akan mengetahui suatu hal tanpa menggunakan filsafat dan tidak akan menguatkan pada ilmunnya”.

  Dari penjelasan diatas sangat jelas bahwasannya belajar filsafat memberikan banyak manfaat kepada kita. Namun mengapa belajar filsafat selalu dikaitkan dengan atheis ? atas kesadaran bahwa filsafat lebih mengandalkan logika ketimbang menghormati dogma, maka muncullah pemikiran-pemikiran yang menyatakan diri sebagai atheism. Itu penyebabnya mengapa filsafat selalu dikaitkan dengan atheis. Sebut saja salah seorang tokoh “Ludwig Feurbach” yang terkenal dengan Manusia menciptakan Tuhan. Menurutnya keberadaan Tuhan, malaikat, surga-neraka dan agama merupakan proyeksi manusia untuk mengakui suatu ke-Maha-an.

     Jadi inti dari pembahasan ini saya ingin menyampaikan bahwasannya belajar filsafat tidak serta merta membuat kita menjadi atheis, Namun perlu kita ingat dalam mempelajari filsafat kita harus selalu memperkuat aqidah kita agar tidak terjerumus ke dalam pemikiran yang menyesatkan. Justru mempelajari filsafat sangat penting untuk mengasah pola pemikiran kita, filsafat juga merupakan pelajaran yang sangat indah karena memberikan rasa penasaran dan jiwa ingin tahu yang tinggi sehingga pengetahuan dan ilmu bisa bertambah walau tanpa dorongan dari orang lain. Filsafat juga memberikan pernyataan-pernyataan yang berharga pada hidup sehingga kita lebih bersyukur kepada Allah, sebagian filsuf ada yang tidak pernah meninggalkan sholat karena menganggap sholat merupakan kebutuhan untuk mendekatkan diri dengan Allah.
 Syukron Jazzakallah khair ..
Wassalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatuh…

Komentar

Postingan Populer